Sabtu, 31 Januari 2009

Cinta dan realitanya

Cinta dan Realitanya
Cinta,adalah sesuatu hal atau mungkin sebuah kata bila kita tidak mau menyebutnya sebagai benda,sangat sering mampir di "telinga" kita.Namun,apakah pernah ia,cinta,mampir ke telinga hati kita? Alam yang tak mampu berbicara dalam bahasa verbal,lebih dapat bersenandung tentang cinta secara jernih kepada kita,Namun,seringkali kita tak mengindahkan setiap senandung yang telah dikidungkan alam kepada kita.Tapi sebelumnya,saya tidak bermaksud untuk menggurui Anda,karena apa yang saya sampaiakan ini,juga masih jauh dari kesempurnaan, dan saya bukanlah siapa-siapa. Jadi izinkalah saya menuturkan apa yang saya ketahui,dan maafkan atas ketidaksempurnaan saya.

Kembali ke dalam konteks cinta. Sebagai remaja yang mulai beranjak dewasa,Anda dan saya,juga merasakan getaran - getaran yang di akibatkan oleh kekuatan bernama cinta. Kebanyakan dari kita,atau lebih tepatnya,semua dari kita, pasti pernah merasakan suatu perasaan yang mengetarkan hati yang namanya jatuh cinta,atau apalah ungkapan lainya. Tatkala kita merasakan getaran cinta yang bergejolak di hati,semua akan terasa berbeda.Dan belum ada kata yang bisa merepresentasikan apa yang kita rasakan bila jatuh cinta.Apakah rasa senang,sedih,rindu yang bergejolak,cemburu,atau jantung yang berdebar-debar,semua tak dapat mewakilkan persaan ketika jatuh cinta.

Begitu banyak kejadian atau peristiwa yang dirasakan ketika jatuh cinta.Apakh itu jantung berdebar-debar ketika bertemu pujaan hati,cemburu karena kekasih bersama orang lain,atau mungkin didekap oleh rasa rindu yang demikian erat.Teringat akan senyum pasangan,memperhatikan setiap tindak tanduk,cara bicara dan berpakaiab pasangan.Semua terasa begitu sempurna-setidaknya saat perasaan jatuh cinta masih memeluk kita dengan erat.
Banyak yang sudah membuat karya,seperti puisi,sajak,cerpen,novel,lagu,atau film,dengan sumber inspirasinya adalah kekuatan cinta.

Sekali lagi,kembali kepada konsep dasar cinta. Cinta bila dibagi berdasarkan kapasitasnya,akan menjadi dua tingkatan.Pertama,cinta dalam konteks perasaan.Yaitu masih berkisar tentang berbagai hal yang berkaitan dengan perasaan ketika jatuh cinta.Hal ini masih bersifat idealis.Karena tatkala jatuh cinta,seakan dunia hanya menjadi milik diri sendiri.Tidak ada yang salah akan hal ini.Namun,bila kita melangkah ke dalam tahap tingkatan kapasitas cinta selanjutnya,yaitu cinta dalam konteks kekuatan.
Contoh nyata cinta dalam konteks kekuatan,sangatlah kompleks.Bila dalam pelukan cinta,akan muncul kekuatan maha dahsyat.Seakan-akan,bila diperintahkan untuk menyebarangi 7 samudera ataupun mendaki gunung tertinggi,semua dapat dilakukan.Seakan semua seperti slogan salah satu produsen peralatan olahraga terkemuka,"nothing is impossible",tidak ada hal yang tidak mungkin.

Namun,ada pula contoh nyata akan kekuatan cinta,dan frekuensinya pun tidak sedikit.Seorang Bill Gates,yang bahkan tidak lulus perguruan tinggi,karena kekuatan cinta,mampu menjadi orang terkaya di dunia,dan juga memiliki rasa cinta kasih yang luar biasa,hal ini dibuktikan dengan mendermakan hampir 90 persen penghasilannya untuk amal.Contoh lain,kekuatan militer yang dimiliki oleh Inggris,tak berdaya oleh cinta kasih tanpa kekerasan oleh seorang Mahatma Gandhi.Ibu Kartini,yang begitu gigih memperjuangkan nasib perempuan,tidak lain karena cinta Beliau kepada kaumnya.Nelson Mandela yang juga begitu gigih memperjuangkan kaumnya,walau mendapat perlakuan yang tidak manusiawi,juga memiliki rasa cinta kasih yang luar biasa.Satu lagi,Bunda Theresa,yang setiap hari berinteraksi dengan pasien-pasien yang mengidap berbagai penyakit menular,seakan menjadi kebal akan penyakit-penyakit itu,dan juga karena cinta kasih terhadap kemanusiaan Beliau yang begitu kuat.
Apakah kebetulan? Menurut saya pribadi,tidak sama sekali.Yang penting bagi Anda dan saya,adalah bagaimana kita bisa menarik makna-makna yang tersimpan di dalamnya.
Seperti apa yang pernah disampaikan oleh seseorang yang istimewa kepada saya,"Cinta ibarat api,bila kita bisa menggunakannya dengan bijaksana,ia akan berguna,tetapi bila tidak,kita akan terluka oleh kekuatannya."

Dalam lingkup agama,kekuatan cinta,bisa merubah karma,menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bila kita bijak menggunakan kekuatan cinta yang maha dahsyat. Bhagawan Walmiki,bisa menjadi seorang Bhagawan dari seorang perampok kejam,karena kekuatan cinta Beliau kepada keluarganya.Sang Budha,Sidartha Gautama pun,menjadi "tercerahkan" di bawah pohon Bodhi,karena cinta kasih Beliau terhadap kemanusiaan yang begitu tulus.

Kekuatan cinta juga bisa menyebabkan kita bisa mendekati hal yang bernama kesempurnaan.Walau kesempurnaan hanyalah milik Tuhan,tapi bukan berarti kita tidak boleh berusaha untuk mendekati kesempurnaan.Bukankah hal ini juga berarti kita berusaha agar bisa bersatu dengan Beliau. Bukankah kesempurnaan merupakan rangkaian ketidaksempurnaan-ketidaksempurnaan yang kita miliki? Dengan kekuatan cinta,kita bisa menjadikannya sebagai kekuatan spiritual.

Mungkin semua terdengar utopis,namun tidak ada salahnya kita berusaha menggunakan cinta sebagai jalan untuk menuju kepadaNya,atau yang lebih realistis,agar dapat membayar hutang karma dan berusaha membuat karma yang lebih baik. Apakah salah bagi kita untuk berusaha menggunakan Cinta untuk tujuan yang lebih baik ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan beri pendapat Anda,apapun itu,adalah sebuah oabt bagi ketidaksempurnaan saya.